Kisah Bayi Malang Alami Pendarahan Hingga Meninggal Akibat Diberi Makanan Padat Oleh Neneknya

Masih banyak ibu yang belum menyadari bahayanya memberi makan bayi baru lahir dengan makanan padat. Kisah tragis bayi makan pisang dan akhirnya meninggal ini mungkin akan semakin membuka mata kita.

Kisah tragis bayi makan pisang hingga meninggal

Sebuah akun Facebook bernama Lia Imelda Siregar menuliskan status tentang bayi usia 10 hari yang meninggal setelah diberi makan oleh neneknya. Lia adalah salah satu tim medis di IGD (Instalasi Gawat Darurat) tempat bayi itu mendapatkan perawatan.

Jangan Kasih Aku Makan, NEK!

Ini semua pembelajaran bagi kita. Dulu mungkin bayi baru lahir boleh dikasih bubur nasi pisang.

Mungkin karena pisang masih murni tak ada pestisida.

Seperti siang ini, kami mendapati bayi umur 10 hari lahir dengan kurang bulan. Baru hari ke sembilan ia diberi bubur nasi pisang sama neneknya.

“Si dedek nangis aja, Bu. Jadi saya giling nasi pake pisang. Dulu nggak apa anak-anak saya semua saya buat seperti ini.”

“Tapi ini keluar darah dari duburnya, Bu. Darah segar dan bau amis. Saya menyesal.”

“Udah dikasih tau sama Bu Bidan, tapi saya bandel, Bu.”

“Waktu lahir beratnya 1,8 kg. Sudah sepuluh hari malah turun 1,3 kg, Bu.”

Si nenek terus menangis. Ini cucu pertamanya.

Beda dulu beda sekarang.

Selang satu jam si ade pun pergi setelah dilakukan beberapa tindakan.

Nek… Jangan kasih makan adek bayi lagi ya. Kasihan ia meregang nyawa, keluar darah dari hidung, mulut, dan anus.

Usus mereka tak sekuat kita. Jangan ya, Nek…

Kami di IGD pun tak sanggup harus menyedot darahnya hanya karena kelalaian yang kita buat sendiri. Bayi kecil itu tersedak ketika pipa kecil masuk menyedot darah di mulut dan hidungnya.

Selamat jalan, Dek…

Reaksi warganet

Status tentang bayi makan pisang ini menjadi viral, mendapat 5 ribu komentar dan dibagikan hingga 20 ribu kali. Banyak warganet yang mengucapkan dukacita atas meninggalnya sang bayi.

Beberapa orang juga mengomentari bahwa seharusnya bayi baru lahir hanya diberi aSI atau susu formula saja, tidak boleh diberi makanan padat. Sedihnya, masih banyak ibu yang belum paham bahayanya jika terlalu dini memberi makan bayi.

Beberapa ibu mengatakan bahwa anaknya juga diberi makan saat usianya belum mencapai 6 bulan dan tetap sehat sampai sekarang. ada juga yang membagikan foto anaknya yang berat badannya bertambah karena sudah diberi makan sejak usia dua minggu.

Para ibu yang memberi MPaSI dini ini mengaku hanya mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh orangtua mereka saat mereka masih kecil. Padahal, memberi makanan padat pada bayi baru lahir dapat membahayakan kesehatan bayi.

Jangan beri makanan padat pada bayi sebelum 6 bulan!

Bayi baru lahir hanya membutuhkan aSI (atau sufor), BUKaN pisang atau bubur. Sayangnya, menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Pediatrics pada tahun 2013, banyak ibu melewatkan pemberian aSI dan langsung memberi makanan padat pada bayi tanpa mengetahui risikonya.

Dari sekitar 1300-an ibu yang berpartisipasi dalam penelitian ini, 40% memberi makanan padat pada bayinya sebelum usia 6 bulan. Setengah dari jumlah bayi ini diberi makan pada usia 4 bulan, dan setengahnya lagi mulai diperkenalkan MPaSI sejak usia sebulan!

Benar-benar sebuah ide yang buruk

Ada alasan penting mengapa Bunda HaRUS menunggu sampai bayi berusia 6 bulan untuk mulai diperkenalkan makanan padat.

• Makanan padat sulit ditelan dan dicerna. Pencernaan bayi belum berkembang dengan sempurna sehingga meski bubur nasi maupun pisang telah dihaluskan sedemikian rupa, lambung dan usus bayi masih belum bisa mencernanya dengan baik.

• Makanan padat tidak sama gizinya seperti aSI atau sufor. Makanan padat bisa lebih rendah nutrisi namun tinggi kalori yang menyebabkan anak mengalami obesitas.

• Makanan padat yang diberikan terlalu dini dapat memicu masalah kesehatan, misalnya alergi dan eksim. Para peneliti juga menemukan kaitan antara MPaSI dini dengan penyakit kronis saat anak tumbuh dewasa, seperti diabetes dan celiac disease (gangguan pencernaan akibat mengonsumsi gluten).

Bayi menangis belum tentu karena lapar

Ibu yang memberi makanan padat lebih awal pada bayinya merasa bahwa mereka memiliki alasan tepat untuk membiarkan bayi makan pisang. Misalnya, bayi dianggap sudah cukup umur untuk mencerna makanan, bayi membutuhkan tambahan nutrisi selain aSI atau sufor, atau bayi rewel karena kelaparan sehingga butuh makanan.

Beberapa ibu mungkin membayangkan, “Wah, mungkin bayi saya akan tidur lebih nyenyak dan bahagia jika saya beri bubur atau pisang. Mungkin ia menangis karena lapar.”

Tidak selamanya bayi menangis karena lapar, Bun! Para bayi, terutama yang baru lahir, memang sering menangis karena hanya itu satu-satunya cara mereka berkomunikasi dengan orang dewasa dan menyampaikan apa yang ia butuhkan.

Bukan berarti setiap tangisan harus diartikan sebagai rasa lapar. Bisa saja karena popoknya basah, kaget karena suara bising, merasa kedinginan, atau ingin disayang dan digendong.

Bila bayi anda berusia kurang dari 6 bulan, dan ia menangis terus-menerus meski sudah menyusu sangat banyak, cobalah berkonsultasi dengan dokter anak. Jangan gegabah memberinya makanan padat karena menganggap bayi anda kelaparan.

Siapa tahu ada masalah kesehatan pada bayi sehingga ia menangis terus.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang

Sumber: haimoms.blogspot.com

0 Response to " Kisah Bayi Malang Alami Pendarahan Hingga Meninggal Akibat Diberi Makanan Padat Oleh Neneknya "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel