Nonton Drama Korea Sampai Jam 3 Pagi, Wanita Ini Ngaku Dilempar Remot TV hingga Diusir Suami, Niat Curhat di Media Sosial Malah Berakhir Dihujat

Menonton drama Korea memang kerap membuat seseorang lupa diri.

Tenggelam dalam cerita yang disuguhkan, tak jarang seseorang bisa begadang semalaman demi nonton drakor hingga tamat.

Hal itu tampaknya telah banyak dialami oleh banyak penikmat drama produksi negara Korea Selatan itu. Termasuk salah satunya adalah netizen yang satu ini.

Saking asyiknya menonton drama korea, ia bahkan diusir oleh sang suami.

 

Dilansir Sosok.ID dari mstar.com, kisah wanita yang diyakini berasal dari Malaysia itu sempat membuat heboh pada akhir tahun 2019 silam.

Setelah ia membagikan kisahnya di grup Facebook Kisah Rumah Tangga. Dari ceritanya, dikethui wanita itu telah menikah dengan suaminya selama 6 tahun.

Dari pernikahan itu, pasangan ini dikaruniai seorang anak.

Selama ini, suami wanita itu selalu menunjukkan sikap yang baik, lemah lembut dan pekerja keras.

Namun sikapnya mendadak berubah 180 derajat pada suatu hari.

Setelah ia mendapati sang istri yang keranjingan menonton drama korea.

“Saya baru saja bertengkar dengan suami saya… dia itu orangnya baik dan pekerja keras.

“Dua hari yang lalu, suami saya tak tak pernah marah tiba-tiba mengamuk dan melempar remot TV ke arahku.

“Beruntung saya bisa menghindari lemparan tersebut dan selamat.

“Dia marah karena saya mengabaikannya, sebab saya selalu menonton drama Korea sampai jam 2 hingga 3 pagi.

“Dia juga mengatakan aku adalah orang yang pemalas,” tulis wanita itu, seperti dikutp dari Facebook via mstar.com.

Wanita itu lantas menjelaskan bahwa drama korea adalah satu-satunya hiburan untuk melepas penatnya usai bekerja.

“Ketika saya pulang kerja, drama Korea adalah hiburan saya. Rumah saya sudah rapi karena suami saya sudah mengurusnya,” terangnya.

“Terkadang dia ingin saya membuatkan makanan untuknya, saya juga mengambilkan air untuknya ketika ia meminta.

“Hanya saja ketika saya melihat drama Korea, saya akan sedikit malas untuk melayaninya, karena itu adalah kesukaan saya (menonton drama Korea),” tambahnya.

Akibatnya, pasangan suami itu bertengkar.

Wanita itu juga mengaku diusir oleh suaminya.

“Sekarang ini, suami saya memberi waktu pada saya untuk pulang ke rumah orang tua saya. Dia juga memberikan pilihan pada saya untuk memilih suami saya atau drama Korea,” tulisnya.

“Saya bercerita kepada ibu saya, tapi dia malah membuang saya,” tambahnya lagi seraya mengatakan bahwa ia masih sangat mencintai suaminya.

Wanita itu pun dibuat galau tat kala harus memilih di antara keluarga dan hobi kesukaannya.

“Tentu saja saya ingin kembali kepada suami saya, karena ia adalah orang yang baik, tapi pada saat yang bersamaan saya juga tidak bisa meninggalkan drama Korea,” tulisnya.




Melihat unggahan tersebut, warganet, yang kebanyakan adalah wanita, ramai-ramai memberikan nasihat pada wanita itu.

Kebanyakan dari mereka menuliskan agar wanita itu bersyukur telah memiliki suami yang baik hati.

“Wanita lain menginginkan suami yang mau membantu mengurus rumah. Anda sudah mendapatkannya, belajar bersyukur. Jika Anda wanita yang baik, ubahlah sikap Anda. Drama Korea itu tidak dapat membantu permasalahan rumah tangga Anda,” tulis seorang warganet.

“Saya juga penyuka drama Korea mbak, tapi saya bisa membagi waktu. Harus utamakan yang ebih penting dahulu mbak. Bersyukur lah mbak punya suami yang baik,” tulis lainnnya.

“Saya juga suka menonton drama Korea, tapi saya tidak akan menonton ketika suami saya ada di rumah. Ketika suami saya bekerja, saya dapat menonton sambil melipat baju, dan menyusui anak. Ketika suami saya pulang, giliran saya menghabiska waktu dengannya,” komentar lainnya.

“Jangan terlalu menyukainya, drama Korea bukanlah kehidupan nyata. Nanti kalau ditinggal suami apakah menurutmu orang Korea akan datang menyelamatkanmu? Hargai kebahagiaan yang Anda miliki saat ini,” komentar yang lainnya.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang

Share this post